Tampilkan postingan dengan label Artikel Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 04 Juni 2015

Kiat Sehat di Bulan Ramadhan

Ibadah puasa pada bulan Ramadhan menjadi kesempatan yang baik bagi kaum muslimin untuk meraih manfaat sebesar-besarnya, baik manfaat pahala ibadah maupun manfaat kesehatan. Masalahnya, pada bulan puasa biasanya munculnya kebiasaan-kebiasaan baru. Misalnya produktivitas kerja yang menurun dengan alasan badan lemas karena kurang makan, kebiasaan makan sahur yang banyak, makan berlebihan saat berbuka, kurangnya konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran serta tidur seharian tanpa berolahraga. Tanpa kita sadari hal-hal ini justru dapat menyebabkan berat badan yang terus meningkat dan kondisi tubuh menjadi kurang fit, sehingga mengurangi manfaat puasa untuk kesehatan kita.
Agar puasa dapat menyehatkan diperlukan strategi yang tepat. Siasat yang baik adalah dengan melakukan pengaturan pola makan dan minum, pengaturan aktivitas/olahraga, perhatian ekstra dan strategi khusus untuk penyakit/kondisi tertentu, serta persiapan mental.
Pengaturan makan dan minum
Walaupun tidak makan dan minum di siang hari, jumlah kalori, karbohidrat, dan asupan gizi lainnya harus tetap sama dengan saat kita tidak berpuasa. Fungsi zat gizi dalam tubuh adalah sebagai sumber energi (karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein) terutama untuk tumbuh kembang serta mengganti sel yang rusak dan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral).
Sahur
Pengaturan makan dan minum pada saat puasa dimulai ketika sahur. Sahur menjadi penting karena pada saat sahur kita mempersiapkan makanan yang menjadi sumber energi selama puasa. Sahur dianjurkan dilakukan di akhir waktu. Makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak hanya sekadar praktis, tapi juga makanan bergizi, yang mengandung lima unsur zat gizi yaitu: protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Selain itu, pada saat sahur perlu mengkonsumsi makanan yang berserat yakni sayuran dan buah untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Sebaiknya konsumsi air 8-10 gelas per hari termasuk susu, jus, dan kuah sup atau sayur agar tubuh kita tidak kekurangan cairan. Pembagiannya 5 gelas pada malam hari dan 3 gelas pada saat sahur. Setelah makan sahur dianjurkan tidak langsung tidur untuk memperlancar pencernaan.
Berbuka Puasa
Pada saat berbuka puasa sebaiknya dengan minuman yang manis dan hangat. Makan dilakukan secara bertahap dan tidak langsung makan dalam porsi yang besar dan terburu-buru. Bagi orang gemuk hindari berbuka puasa dengan makanan yang tinggi kolesterol dan kurangi makanan yang manis-manis. Sebaiknya lebih banyak konsumsi sayuran dan buah serta kurangi makanan yang digoreng. Bagi yang terlalu kurus perlu menambah porsi susu dan hindari makanan yang sulit dicerna seperti sayuran berserat kasar (daun singkong, daun pepaya). Bagi yang berusia lanjut makanlah dalam jumlah porsi kecil tapi sering. Setelah buka puasa sebaiknya tidak langsung tidur untuk memperlancar pencernaan.
Contoh Perencanaan Makan Selama Puasa 
Maghrib
10% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan kecil)
Sesudah Maghrib
25% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan utama)
Sesudah Tarawih
20% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan utama)
Sebelum tidur malam
10% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan kecil/susu/buah)
Sahur
25% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan utama)
Sebelum imsak
10% dari total kebutuhan kalori sehari (makanan kecil/susu/buah)
Pengaturan Aktivitas/olahraga
Berpuasa tidak berarti mengurangi aktivitas atau kerja. Kita dapat terus berolahraga dengan memperhatikan waktu berolahraga yang tepat. Pada saat puasa tidak dianjurkan melakukan aktivitas/olahraga berat. Sebaiknya olahraga dilakukan menjelang berbuka puasa atau pada malam hari. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, lari kecil. Shalat tarawih pun dapat dijadikan aktivitas untuk menjaga kebugaran tubuh.
Perhatian ekstra dan strategi khusus untuk penyakit/kondisi tertentu
1. Penyakit lambung
Pada pasien yang memiliki penyakit pada lambung yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung, stres dan makan tidak teratur umumnya boleh berpuasa. Namun bila penyakit pada lambung disebabkan karena adanya luka (ulkus) pada lambung umumnya tidak dianjurkan berpuasa. Makanan yang perlu dihindari antara lain:
  • Banyak mengandung gas dan tinggi serat (sawi, kol, nangka, pisang, kedondong, buah yang dikeringkan, minuman bersoda)
  • Merangsang pengeluaran asam lambung (kopi, sari buah sitrus, susu)
  • Merusak dinding lambung (cuka, pedas, merica, dan bumbu yang merangsang)
  • Sulit dicerna (makanan berlemak, kue tart, coklat dan keju)
2. Penyandang diabetes (Diabetesi)
Penyandang diabetes atau diabetisi yang ingin berpuasa sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Secara umum diabetesi boleh berpuasa bila:
  1. Keadaan gula darahnya terkontrol (gula darah puasanya 80-126 mg/dl, 2 jam setelah makan 80-180 mg/dl).
  2. Bila menggunakan insulin tidak lebih dari dua kali sehari
  3. Mempunyai fungsi hati/liver dan ginjal yang baik
  4. Tak ada gangguan pembuluh darah otak yang berat
  5. Tak ada kelainan pembuluh darah jantung
  6. Cadangan lemak tubuh cukup
  7. Tak ada kelainan hormonal lain
  8. Tidak mengalami demam tinggi.
Pengaturan makan pada saat puasa untuk diabetisi tidak berbeda dengan jumlah asupan kalori dari makanan bila tidak puasa. Hanya saja diperlukan pengaturan dan distribusi makanan serta obat-obatan yang perlu dikonsultasikan dengan dokter.
3. Ibu hamil dan menyusui
Untuk ibu hamil diperbolehkan puasa apabila kuat dan tidak merasakan keluhan seperti pusing, gemetar, mual berlebihan, serta tidak termasuk kehamilan berisiko tinggi. Ibu hamil juga sebaiknya tidak memaksakan berpuasa jika membahayakan diri sendiri dan janin. Jenis dan jumlah makanan yang dibutuhkan pada waktu puasa sama seperti bila tidak puasa.
Sebagian besar ibu menyusui tidak kuat berpuasa karena mengeluarkan ASI, karena pengeluaran ASI bisa memberikan dampak lemas dan mudah lapar. Sebaiknya tidak memaksakan diri untuk puasa bila tidak kuat, karena bukan tindakan bijaksana bagi seorang ibu menyusui memaksakan diri menjalankan puasa tapi mengganti ASI dengan susu kaleng untuk sang anak.
Persiapan mental
Menghadapi puasa di bulan Ramadhan diperlukan persiapan mental, di antaranya niat dan motivasi kuat yang juga mempengaruhi kesiapan fisik. Puasa dengan niat ibadah yang ikhlas dan tenang, diiringi dengan kesabaran dapat menghindarkan stress, dan terbukti bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan persiapan yang baik, kita dapat melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan dengan khusyuk dan optimal, meraih manfaat pahala ibadah dan meningkatkan kesehatan.


berikut juga  tips agar puasa kita lebih sehat dan berkualitas yang dapat Anda lakukan selama bulan Ramadhan :
  1. Makanan yang bergizi, harus mempunyai komposisi 50% karbohidrat, 10-15% protein, 25% lemak serta vitamin dan mineral yang proporsional. Pada umumnya pria membutuhkan sekitar 2100 kalori sedangkan perempuan hanya sekitar 1900 kalori. Kalori sebanyak ini bisa terpenuhi dari makanan dan minuman yang disantap saat berbuka puasa, makan malam dan sahur. Untuk makanan sebaiknya pilih makanan yang alami. Misalnya karbohidrat diperoleh dari nasi, kentang, jagung atau mie. Protein diperoleh dari daging, ikan, tahu, tempe, dan lain-lain. Lemak dapat diperoleh dari kelapa, lemak hewan, dan lain-lain. Vitamin dan mineral bersumber dari sayuran dan buah-buahan seperti bayam, kangkung, pepaya, wortel, pisang, apel, jeruk dan lain-lain.
  2. Minum yang cukup, sekitar 2000-2500 ml air sehari (kurang lebih 10 gelas), minum air putih terutama malam hari dan saat sahur. Agar bisa berfungsi sebagai terapi, silahkan baca artikel Terapi Air dan Terapi Air Ala Rasulullah. Pada usia lanjut sering merasa tidak haus, namun demi menjaga agar tidak terjadi dehidrasi (kekurangan cairan) seyogyanya tetap minum yang cukup. Pada penderita gagal ginjal, minum air memang harus disesuaikan dengan kebutuhan. Pengertian minum air tidak selalu berarti minum air putih saja, tetapi minum teh, susu, jus buah bahkan kuah sayur juga termasuk air yang kita konsumsi.
  3. Saat sahur, meski kurang bernafsu untuk makan karena masih mengantuk, sebaiknya makan secukupnya, jangan terlalu kenyang. Rasulullah menganjurkan kita makan sahur karena didalamnya ada berkah, yaitu bisa memperkuat badan kita saat beraktivitas di siang hari dan keberkahan lain pada saat sahur. Rasulullah juga menganjurkan agar mengakhirkan waktu sahur atau makan sahur selambat mungkin , kira-kira setengah jam sebelum waktu imsak atau waktu subuh. Perbanyaklah makan makanan berserat yang banyak terdapat dalam sayuran dan buah, karena makanan ini mampu menahan rasa lapar cukup lama.
  4. Saat berbuka puasa, hendaknya dimulai dengan menikmati minuman hangat dan makanan ringan yang manis, seperti buah kurma atau kolak. Rasulullah menganjurkan berbuka dengan kurma karena kandungan gula alami dalam kurma sangat baik untuk kesehatan bahkan untuk penderita diabetes (kencing manis) sekalipun, selain untuk energi, kurma juga kaya kalium, magnesium dan serat. Hindari minuman yang dingin atau es dan makanan pedas karena mulut, kerongkongan dan lambung sudah tidak dilalui makanan selama sekitar 16 jam, karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan asam lambung yang akan mudah “terangsang”bila mengonsumsi makanan dan minuman sejenis itu.
  5. Untuk mencegah sembelit sebaiknya sayur dan buah dikonsumsi setiap hari. Dengan mengonsumsi makanan yang berserat dan minum air atau jus buah, akan menghindari timbulnya sembelit atau susah buang air besar yang tentu bisa sangat menyebalkan.
  6. Kalau perlu, boleh memakan suplemen/multivitamin, yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
  7. Istirahatlah di waktu siang hari. Ingat, aktivitas di siang hari akan menyebabkan banyak keringat keluar sehingga tubuh dapat kehilangan cairan dan elektrolit.
  8. Lakukan olahraga ringan, seperti yoga, angkat beban ringan, bersepeda, jalan santai atau jogging secara teratur selama 15 – 30 menit setiap hari agar tubuh tetap fit. Pastikan Anda melakukan pemanasan sebelum olahraga agar otot tidak mudah cedera seperti kram.

Selasa, 12 Mei 2015

Tip Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Menurut World Health Organization (WHO), pada 2012 ada sekitar 60-90 persen penduduk sebuah negara yang mengalami gigi berlubang. Dan gigi berlubang adalah “investasi untuk penyakit-penyakit kronis,” jelas Dr. drg. Zaura Rini Anggraeni, MDS. Bagaimana menjaga gigi?

Untuk menjaga gigi dan mulut tetap sehat, beberapa hal – yang kadang terdengar remeh - perlu dilakukan. Berikut tips soal bagaimana merawat gigi Anda:
  1. Gosoklah gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi? Setelah makan pagi dan sebelum tidur.
  2. Sekali dalam seminggu, berkumurlah dengan obat kumur. Ini dapat membantu mencegah terjadinya plak dan karang gigi.
  3. Sikat gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dengan arah dari gusi ke gigi.
  4. Berhati-hati dalam menggunakan pemutih gigi.
  5. Pilih sikat gigi yang mempunyai bulu sikat lembut.
  6. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula seperti permen, atau makanan bertepung. Sisa-sisa makanan ini dapat melekat pada gigi.
  7. Konsumsi buah dan sayur yang dapat membersihkan gigi seperti apel, wortel, dan seledri.
  8. Batasi anggur merah, kopi, dan teh.
  9. Berhenti merokok.
  10. Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali secara rutin. 

Senin, 11 Mei 2015

BEBERAPA HAL YANG PERLU DILAKUKAN UNTUK MENGHINDARI PENYAKIT DEGENERATIF

Sederet penyakit menyeramkan seperti stroke, jantung, kanker, dan penyakit degeneratif lainnya disebabkan oleh pola hidup tak sehat. Jumlah masyarakat Indonesia yang mengidap penyakit ini pun semakin hari semakin meningkat. 
Namun, jangan dulu khawatir karena penyakit degeneratif dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat seperti diungkap oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK.
"Cara mencegah datangnya berbagai penyakit bisa dimulai dengan makan makanan sehat, perbanyak bergerak, tidak stres, cukup istirahat, dan juga lingkungan sehat," ditemui pada acara Kampanye Sehat Nestle Indonesia dan peluncuran aplikasi 'Nestle Healthy Steps' di Atrium Royal Plaza, Surabaya, Minggu, (10/5/2015).
Menurut penuturan dari Head of Marketing Service Nestle Indonesia, Lita Mardjunin, sebenarnya inti dari pola hidup sehat adalah membangun tiga pilar, yaitu diet seimbang, bergerak aktif, dan relaksasi.
Pola hidup sehat seseorang bisa diketahui dengan melihat tingkat kekusaman kulit, menjaga berat badan atau mengukur Indeks Massa Tubuh.
"Menimbang badan jangan terlalu sering atau terlalu lama. Timbang saat tidak mengenakan baju di dalam kamar mandi minimal satu kali dalam seminggu. Kenapa tidak mengenakan baju? Karena massa baju juga berbeda-beda," terang dr. Inge kembali.
Sementara, inilah penjabaran 9 tips hidup sehat seperti diungkapkan oleh dr. Inge:
1. Konsumsi makanan yang beragam dan seimbang (3/8 sayuran, 1/4 karbohidrat, 1/4 protein, dan 1/8 buah-buahan) setiap makan.
2. Batasi gula, garam, lemak atau minyak.
3. Biasakan sarapan setiap hari.
4. Minum 8 gelas air putih setiap hari.
5. Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
6. Lakukan aktivitas fisik 30 menit, 2 sampai 5 kali per minggu.
7. Pertahankan berat badan normal.
8. Istirahat cukup.
9. Hindari stres.

Itulah beberapa hal yang perlu dilakukan agar kita tidak mudah terkena penyakit degeneratif.....
"mencegah adalah lebih baik daripada mengobati"

Minggu, 10 Mei 2015

Manfaat Tomat Bagi Kesehatan

Manfaat tomat (Solanum lycopersicum) untuk tubuh dapat diketahui dari berbagai publikasi ilmiah. Misalnya, Edward Giovannucci di dalam publikasi berjudul “Tomato Products, Lycopene, and Prostate Cancer: A Review of the Epidemiological Literature di American Society for Nutritional Sciences”, 2005 berpendapat bahwa masih ada kontroversial seputar manfaat tomat dalam mencegah berbagai penyakit salah satunya kanker prostat.
Manfaat Tomat sebagai anti kanker prostat ini disebabkan oleh adanya kandungan lycopene dalam tomat. Lycopene juga terdapat di berbagai produk olahan tomat dan variasinya, seperti: pizza, sup tomat, kecap, jus, salad, saus spaghetti, salsa, pasta tomat. Berbagai produk olahan tomat ini merupakan sumber lycopene yang bioavailability-nya lebih baik daripada buah tomat segar.
Uniknya buah lain seperti anggur merah dan semangka juga mengandung lycopene. Selain kanker prostat, manfaat lycopene juga diduga dapat dirasakan bagi penderita kanker payudara, kanker lambung, degenerasi sel-sel mata karena usia (age-related macular degeneration), mengurangi kadar kolesterol jahat, melindungi kulit dari ganasnya sinar ultraviolet, menghaluskan dan mempercantik kulit, mengurangi kulit keriput, dsb. Selain lycopene, sebenarnya tomat juga mengandung beta carotene, lutein, vitamin E, vitamin C, dan flavonoid (salah satunya: quercetin).
Namun hasil studi di atas dibantah oleh hasil riset yang dilakukan oleh Etminan, M., Takkouche, B. & Caamano-Isorna, F. (2004) dan Schuurman, A. G., Goldbohm, R. A., Dorant, E. & van den Brandt, P. A. (1998) yang menyimpulkan bahwa tidak ada korelasi positif antara tomat dan kanker prostat.
Manfaat tomat pada kanker paru-paru juga masih kontroversial. Beberapa studi menyatakan bermanfaat namun studi lainnya menyimpulkan belum ada korelasi positif antara keduanya (tomat dan kanker paru-paru).
Hasil studi epidemiologi tentang manfaat tomat ini memang masih perlu dikaji ulang, mengingat untuk dikatakan efektif dan maksimal, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan: melakukan assessment yang komprehensif terhadap berbagai sumber utama lycopene, menghitung bioavailability lycopene, memeriksa populasi dengan asupan (intake) produk tomat yang tinggi, menghitung pola temporal karena diet tunggal atau pengukuran darah dalam jangka waktu tertentu belumlah cukup, cukup besar populasinya untuk mengevaluasi risiko relatifnya, meneliti apakah manfaat tomat atau lycopene itu dipengaruhi oleh faktor genetika yang dinamakan genetic polymorphisms, terutama berkenaan dengan DNA repair genes.